Cerca nel blog

lunedì 27 luglio 2015

Sejarah suster CSV



Congregazione Santo Volto (CSV) atau dalam bahasa Indonesia Kongregasi Wajah Kudus mulai didirikan pada tanggal 1930 oleh Maria Pia Mastena di desa San Fior-Treviso, Italia Utara. Pendiri ini lahir di Bovolone - Verona pada Tgl 07 Desember 1881 dan dialah anak sulung yang diberi nama Teresia.
Kongregasi ini lahir berkat semangat yang tinggi dan pengalaman yang intim dari Teresia bersama Yesus Sang Pengantinnya sejak masa kecil.  Di masa kecilnya ia memiliki pengalaman yang sangat menarik dan unik yaitu mencintai Yesus dalam Ekaristi kudus walau ia belum mengerti dan belum menerima komuni kudus. Setiap pagi Ia selalu mengikut Misa Kudus bersama Ibunya. Pada umur 4 tahun Ia sudah menyambut Yesus tanpa diketahui oleh siapapun termasuk imam yang membagikan komuni pada saat itu. Pada hari komuni pertama Ia menulis: “Tuhan saya menyerahkan diri dan saya mau hidup murni “ . Sesudah ia menyambut Yesus  ketika Ia sedang berterima kasih dan berdoa Ia mengalami satu penglihatan yang menakjubkan, Ia melihat Wajah Yesus yang menderita di antara palang kayu salib. Pengalamannya ini merupakan pengalaman yang sangat membahagiakan si kecil ini dan menyertai masa pertumbuhannya. Ketika memasuki usianya yang ke 19 Teresia Maria menggabungkan diri dalam sebuah kongregasi yakni kongregasi Suster-Suster Misercordia di kota Verona. Setelah mengikrarkan kaul-kaul kekal Ia diutus ke Desa Miane, Italia Utara sebagai pemimpin komunitas,  untuk melayani umat dan mengajar di sekolah SD. Di sinilah ia memberikan dirinya seutuhnya dalam tugas dan karya yang dipercayakan kepadanya. Di tempat ini pula pengalaman mistik melihat Wajah Yesus mulai menggema kembali dalam hati dan pikirannya sehingga peristiwa istimewa itu mendorong dan menggerakkan hati Maria Pia Mastena untuk mendirikan sebuah kongregasi baru. Maka dengan bantuan seorang Uskup, Mgr. Eugenio Beccegato, Sr.Maria Pia berani memulai sebuah kongregasi dengan nama Congregazione delle  Religiose del Santo Volto (Kongregasi Wajah Kudus).  Melalui sebuah perjuangan yang cukup panjang akhirnya Congregazione delle  Religiose del Santo Volto diakui sebagai Kongregasi Kepausan pada tanggal 08 Desember 1936 dan mulai berkembang. Anggota-anggotanya pun tersebar di daerah-daerah di mana sesama manusia sungguh membutuhkannya. 
Pendiri Kongregasi dipanggil oleh Tuhan untuk mengkontemplasikan WajahNya yang dicari dan ditemukan pada tanggal 27 Juni 1951 di Roma.
Pada tanggal 13 November 2005  ia digelar Beata dan pestanya dirayakan setiap tahun pada tanggal 27 Juni.
Suster Wajah Kudus hadir di Italia, Brasil, Indonesia dan Bolivia dengan moto yang diwariskan
oleh Pendiri : “ Bawalah Wajah Yesus di seluruh dunia “
  
SPIRITUALITAS dan KARISMA

Karisma dasar Kongregasi Wajah Kudus diringkas dalam tiga kata yakni :
MENYEBARKAN, MENYILIH, MEMULIHKAN Wajah Yesus yang manis dalam diri sesama yang miskin, terlantar dan menderita”.
Seperti yang diwariskan oleh Madre Maria Pia Mastena, Suster Wajah Kudus (CSV) hadir untuk melayani sesama saudara-saudari yang menderita, yang tersingkir, yang dipojokkan.
Suster Wajah Kudus hadir untuk menyebarkan kasih dan kebaikan Tuhan, mengembalikan senyum pada mereka yang hidup dalam penderitaan.

KARYA-KARYA :
Kongregasi Suster Wajah Kudus telah hadir di Indonesia khususnya di Keuskupan Maumere sejak Tahun 1991. Saat ini telah menyebar di beberapa tempat yakni Ende, Kupang, Wekaseko-Nagekeo, dan Weekombaka-Sumba Barat Daya, dan bergerak di bidang :

     Kegiatan pastoral, katekese dan liturgi
     Pendidikan (Sekolah dan Asrama)
     Kesehatan (Merawat Orang Sakit dan Lanjut   
    usia atau Jompo)
    Sosial Karitatif (Promosi kemanusiaan,   
     pendampingan narapidanan, karya social..)






domenica 19 luglio 2015

Beristirahatlah !



 " Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. 
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka". 
( Mrk 6,30-34 )
Yesus mengajak kita pergi ke tempat yang terpencil, sunyi untuk sejenak beristirahat, untuk tinggal bersama Dia, membiarkan diri sendiri, dunia, keramaian..  Yesus mengajak kita menyelami hati pribadi kita untuk mencari dan mengalami ketenangan...                                                                             Sabda Allah menerangi hati kita agar kita mengerti maksudNya.. Yesus adalah Guru yang penuh perhatian, kasih, padaNya tidak ada kekurangan. Untuk kita yang bermisi Dia memberi kesempatan untuk beristirahat..

sabato 11 luglio 2015

Yesus yang tersalib



Tuhan Yesus yang tersalib dan bangkit

Tuhan Yesus yang tersalib dan bangkit, gambaran kemuliaan Bapa, Wajah Kudus yang memandang penuh belaskasih dan lembut, yang memanggil kami agar kami bertobat dan mengundang kami kepada kepenuhan cinta, kami menyembah dan memberkati Dikau.
Dalam Wajah-Mu yang bersinar, kami mengetahui bagaimana kami mencintai dan dicintai; dimana terdapat kebebasan dan perdamaian; menjadi pembawa damai sebab dari-Mulah terpancar damai yang membawa kami kepada-Mu.
Dalam Wajah-Mu yang mulia, kami belajar untuk melawan egoisme dalam bentuk apa saja, kami belajar berharap dengan sepenuh hati, dan memilih karya yang hidup yang melawan kaya kematian. Tolonglah agar kami mampu memusatkan hidup kami dalam Engkau; tetap setia  akan panggilan kristiani kami walaupun ditantang oleh berbagai resiko dan perubahan dunia. Buatlah kami mampu mewartakan kepada umat manusia kekuatan salib dan Sabda yang menyelamatkan. Semoga kami selalu berjaga dan giat, siap melayani yang paling kecil di antara saudara-saudari kami, mampu membaca tanda-tanda kebebasan yang benar, yang berasal dan berakhir dalam Dikau.
Tuhan, tolonglah Gereja-Mu menyerupai Bunda Maria yang berdiri di bawah Salib-Mu yang mulia dan siap memikul setiap salib dari sesama manusia untuk menghibur mereka dengan harapan dan penghiburan. Semoga Roh-Mu yang dianugerahkan kepada kami membawa keselamatan sehingga semua manusia dibebaskan dari belenggu maut, mengkontemplasikan dalam kemuliaan Bapa,Wajah-Mu yang kudus yang bersinar sepanjang segala masa. Amin.
(Yohanes Paulus II )